MENCARI KEHIDUPAN DARI SUATU KEMATIAN

Tuesday, February 24, 2009

PERTOLONGAN ALLAH DI BUMI GAZA

Assalaamu'alaikum wr. wb.

Sahabat yang dikasihi dan diberkati Allah SWT,
Silakan membaca email ini pelan-pelan hingga selesai.

Mujahid Al-Qassam "Diselamatkan" Al-Quran

Monday, 02 February 2009 07:51
www.hidayatullah. com

Peluru Israel gagal menembus jantung pejuang Al-Qassam karena terhalang mushaf Al-Quran yang selalu tersimpan di sakunya





Allah kembali menampakkan kekuasaan-Nya (ayatur-rahman) melalui sebuah kejadian ajaib. Peristiwa itu diceritakan oleh beberapa dokter Yordan yang menjadi relawan di Gaza .

Dr Hisam Az-Zighah menyatakan kesaksian dalam acara Festival Ikatan Dokter Yordan beberapa hari yang lalu. Di hadapan para wartawan, ia menunjukkan bukti berupa sebuah proyektil peluru, mushaf Al-Quran serta buku kumpulan doa-doa, Hishnul Muslim.

Cerita bermula dengan datangnya salah seorang pejuang yang menderita luka di rumah sakit As Syifa', lalu dokter tersebut melakukan pemeriksaan. Akan tetapi ketika proses pemeriksaan medis dilakukan, dokter itu dikejutkan dengan sepotong proyektil peluru yang ia temukan bersarang di saku pejuang tersebut.

Timah panas itu gagal menembus jantung pejuang itu, karena terhalang oleh sebuah buku doa dan mushaf Al-Quran yang selalu berada di saku si pejuang. Buku kumpulan doa itu berlobang, akan tetapi hanya sampul muka mushaf yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah "berantakan" .

Demikian, Allah telah menampakkan ayat-ayat-Nya, melalui para pejuang yang ikhlas dan taat. Semoga Allah selalu memberi perlindungan kepada hamba-hamba- Nya yang membela agamanya. [/www.hidayatullah. com]



Pejuang Al-Qassam, Dua Pekan Meninggal, Darah Masih Mengalir

Friday, 30 January 2009 09:39
www.hidayatullah. com

Keajaiban Gaza , jasad pejuang HAMAS mirip orang tertidur, para khatib Jumat mengisahkannya dalam khutbah-khutbah mereka

Yasir Ali Ukasyah, sengaja pergi ke Gaza , dalam rangka bergabung dengan sayap milisi pejuang HAMAS, Brigade Izzuddin Al Qassam. Ia meninggalkan Mesir, setelah gerbang Rafah, yang menghubungkan Mesir-Gaza terbuka beberapa bulan lalu.

Sebelumnya, pemuda yang gemar menghafal Al-Quran ini sempat mengikuti wisuda huffadz (menghafal) Al-Quran di Gaza, hingga ia bergabung dengan para mujahidin
dan memperoleh palatihan militer.

Sebelum masuk Gaza , di pertemuan akhir dengan salah satu sahabatnya di Rafah , ia meminta didoakan agar memperoleh kesyahidan dalam melawan Israel .

Untung tak dapat ditolak, malang tak dapat diraih. Di bumi jihad Gaza , ia telah memperoleh apa yang ia cita-citakan. Yasir syahid dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Israel di kamp pengungsian Jabaliyah.

Karena kondisi medan , jasadnya baru bisa dievakuasi setelah dua pekan wafatnya di medan pertempuran yang populer berjuluk "pertempuran Al Furqan" tersebut.

Walau sudah lama meninggal, para pejuang yang ikut serta melakukan evakuasi menyaksikan bahwa darah segar pemuda berumur 21 tahun itu masih mengalir, dan
fisiknya tidak rusak, sehingga kondisinya mirip seperti orang yang sedang tertidur.

Sebelum syahid, para pejuang pernah menawarkan kepadanya untuk menikah dengan salah satu gadis Palestina, namun ia menolak. "Saya meninggalkan keluarga dan
tanah air dikarenakan hal yang lebih besar dari itu," jawabnya.

Kabar tentang kondisi jenazah pemuda yang memiliki kuniyah Abu Hamzah ini banyak tersebar di forum-forum internet di Palestina, bahkan para khatib juga
menjadikannya sebagai bahan khutbah Jumat mereka atas tanda-tanda keajaiban perang Gaza . [tho/multaqalqasami /hidayatullaah. com]
Keajaiban Syuhada Gaza
Oleh: Ulis Tofa, Lc

www.dakwatuna. com - 2/2/2009 | 04 Safar 1430 H
Setiap peristiwa, besar atau kecil skalanya, pasti ada hikmah dibaliknya, ada pelajaran, ada "Kemauan" Dzat Pengatur kehidupan, Allahu Rabbul Izzah. Setiap muslim hendaknya mencermati, mengambil pelajaran sekaligus dijadikan sebagai penguat dalam menjalani kehidupan. Peristiwa yang terjadi di Gaza juga demikian. Banyak ayat-ayat Allah terbukti. Banyak mukjizat Allah turun. Banyak keajaiban-keajaiban Allah terjadi. Itu yang dialami oleh pejuang Palestina, para syuhada Gaza . berikut data-datanya:

Dr. Muawiyah Hassanein, Direktur Ambulan Darurat dan Departemen Kesehatan di Gaza menceritakan:
" Para syuhada yang meninggal berhari-hari dan berminggu-minggu masih menorehkan darah segar dari tubuhnya. Kami dan semua orang di sini sangat terkejut."
Syahid 'Iyan berkata: "Saya menyaksikan orang yang gugur syahid tersenyum, meskipun kondisi tubuhnya hancur, lagi juga darahnya masih segar."
Seorang dokter yang bertugas di Gaza sedang menerima korban dari salah satu pasukan Al Qassam, ia terkena peluru di dadanya. Sang mujahid ini tidak lupa menaruh mushhaf Al Qur'an dan buku wirid harian di sakunya. Ia selamat karena peluru terpental dan Al Qur'an pun masih utuh. Sekarang ia sudah sembuh, wal hamdulillah.
Abu Qudamah, salah seorang komandan lapangan Hamas di wilayah Timur Az Zaitun, Kota

Gaza bercerita:
"Saya dan beberapa pejuang sedang menunggu kesempatan untuk menyerang tank-tank Israel . Kami berdoa agar Allah menurunkan tentara-Nya dari langit membantu kami. Seketika tanpa ada pendahuluan turunlah awan tebal menyelimuti wilayah kami. Kami masuk di antara puluhan tank-tank itu tanpa diketahui oleh musuh dan tidak bisa dilacak oleh pesawat-pesawat pengintai yang lalu-lalang di udara. Kami mampu meledakkan tangki tank-tank itu, 5 tentara Israel tewas dan puluhan luka-luka."
Ketika pesawat-pesawat Israel membombardir di salah satu kota Gaza , turunlah hujan lebat di wilayah itu saja, tidak dilainnya, yang menyebabkan pesawat-pesawat itu mengalami kendala terbang berjam-jam dan tidak bisa melanjutkan pembombardirannya.
Dua orang dokter berkebangsaan Yordania bertugas di Gaza sedang bercakap dengan

sekelompok mujahidin:
"Kami sedang mengawasi gerak-gerik tentara Israel dari lantai dua, mereka ingin masuk ke dalam. Karena salah seorang mujahidin dari kami telah memasang ranjau di pintu masuk, meledakkalah ranjau itu bersamaan tewasnya tentara Israel . Mendengar serangan itu, tentara Israel yang lain mengepung bangunan kami, terjadilah pertempuran sengit sampai jam dua pagi. Jam dua kami ketiduran sampai jam lima pagi. Kami bangun untuk melihat situasi, ternyata tentara Israel telah hengkang."

Syaikh Abu Bilal di perkemahan Rafah berkata:
"Kamu jangan mengira bahwa orang yang gugur di jalan Allah itu mati, mereka bahkan hidup, tapi kamu tidak mengetahui." Al Baqarah:154. Mereka para syuhada diposisikan setelah derajat orang-orang yang benar imannya dan sebelum orang-orang shaleh di

dalam Al Qur'an. Allah swt. berfirman:
"Barangsiapa menta'ati Allah, dan Rasul, mereka bersama orang-orang yang Allah beri nikmat kepada mereka, di antara mereka para nabi-nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin.

Merekalah sebaik-baik teman." An Nisa':69-70. Beliau menambahkan bahwa

"Jasad para syuhada masih segar, karena ruh mereka layaknya memakan buah di syurga, ini juga yang menyebabkan semerbaknya bau wangi misk. Darah masih segar, janggut tumbuh. Sebagian syuhada yang dua tahun lamanya, atau berpuluh tahun bahkan beradab-abad tidak rusak jasadnya dan tidak dimakan oleh mikrobat dan cacing tanah."
Wangi semerbak minyak kesturi juga keluar dari jasad prajurit Al Qassam, Muhammad Abu Sya'r. Dia termasuk bagian korban serangan bom pesawat Israel . Bau harum itu tercium oleh orang yang menemukannya, kabar kesyahidannya tersebar ke pelosok masjid.

Para pemuda masjid berbondong melihatnya. Mereka bertahmid, bertahlil dan bertakbir mengangungkan Asma Allah atas keajaiban para syuhada.
Tenaga medis menceritakan, kami berangkat untuk menolong orang yang luka-luka di sebelah Utara Gaza, ketika itu tentara Israel menembaki sekeliling kaki kami. Kami katakan:
"Kenapa kalian melakukan ini, kami bukan tentara, kami tidak bawa senjata apalagi bom." Salah seorang tentara Israel berteriak: "Kalian orang Arab, kalian memakai pakaian putih, kalian malaikat, kalian berperang bersama Hamas."

Salah seorang tentara Israel sedang diwawancarai oleh media Israel , ia mengatakan kehilangan penglihatannya gara-gara melihat seorang pemuda yang memakai baju putih, melemparinya dengan segenggam debu, seketika itu saya buta.
Tentara yang lain menceritakan, bahwa pejuang perlawanan memancing mereka dalam banyak pertempuran laksana memancing ayam dan itik.
Pengakuan tentara Israel yang lain, ia melihat banyak tentara Israel terluka dan ditembaki dari arah kanan dan kiri, namun tidak ditemukan dan tidak diketahui dari mana tembakan itu berasal.

Sejumlah wartawan yang meliput perang di Gaza menceritakan, kami bersembunyi dari bombardir. Ketika situasi reda, kami dikejutkan oleh seorang yang keluar dari puing-puing reruntuhan bangunan sembari membawa roket, ia salah satu mujahidin pelontar roket yang menghadang kekuatan penjajah. Ia hadir dan menyelinap sekejap, laksana ditelan bumi. (it/ut)

No comments:

Post a Comment

comment

DEMI MASA